Rabu, 08 Februari 2012

Suara Burung

Sudah sejak tahun baru kemarin aku berusaha keras untuk bisa mengerti bahasa burung.
Sungguh penasaran dengan apa yang mereka kicaukan setiap pagi.
Lalu waktu pagi masih buta, kubuka lebar jendela kamar dan berkonsentrasi mendengarkan kicau mereka.
Dari antara ranting pohon terdengar suara, "setiap orang harus tahu bahwa dirinya dicintai."
Busyet! Apa benar itu suara burung?
Kukeluarkan kepala dari jendela untuk memastikan bahwa itu adalah suara burung-burung di pohon
Lalu terdengar lagi suara, "setiap orang harus tahu bahwa dirinya dicintai.
Benar. Suara burung. Wih, keren nih! Ternyata aku sudah bisa mengerti bahasa burung.
Saking girangnya, aku berteriak keras, "cuit cuit... Cuit cuit...!!!
Astaga! Kok suaraku jadi mirip suara burung?
Kucoba teriak sekali lagi. "Cuit cuit... Cuit cuit!
Gaswat! Ini benar suara burung.
Tiba-tiba aku merasa sangat takut dan segera menutup jendela kamar.
Lalu menutupi seluruh tubuhku dengan selimut.
Tak lama kemudian, aku merasakan tubuhku diguncang-guncang oleh seseorang.
"Sarimin, bangun, Min. Kamu harus pergi ke Carefour!
Ha? Ternyata cuma mimpi. Syukurlah.
Lalu kuceritakan mimpiku tadi kepada kawan yang membangunkanku
"Ah, ngarang aja lo!" katanya. Tapi sudut matanya mengalirkan sungai kecil ke kedua pipinya.