Kamis, 21 Maret 2024
Sekerat Catatan "Pulang"
Kamis, 25 Februari 2021
Di Muka Gereja
Ada penyair masuk gereja
Setelah bertahun-tahun hanya lewat
Tumben, kata seorang teman
Si penyair nyengir kuda
Pasti mau minta sesuatu sama Tuhan,
kata temannya
Si penyair mengangguk
Lalu masuk ke dalam hening
Minta apa tadi sama Tuhan?
tanya temannya, setelah selesai ibadah
Minta kesembuhan, jawab si penyair
Kau sakit?
si penyair mengangguk
kenapa tak ke dokter?
Sudah. Tapi dokter sepertinya terlalu sibuk
Sibuk apa?
Sibuk menyembuhkan orang-orang
Kau sendiri, minta apa pada Tuhan?
Si penyair balik bertanya
Temannya nyengir, garuk-garuk kepala
Si penyair ikut nyengir
lalu berkata: Jadilah kepadamu menurut imanmu
Temannya mengagguk, mengucap kata amin
Si penyair lalu pamit
Langit suram
Di warung di muka gereja, dua orang anak kecil sedang asik makan coklat sambil bernyanyi:
Ku 'kan berdiri di tengah badai
Dengan kekuatan yang Kau berikan
Sampai kapan pun
Ku 'kan bertahan....
Teman si penyair termenung
Mengingat mimpi yang tak kunjung nyata
Padahal ia rajin ke gereja dan berdoa
Teh botol satu, Bu, pintanya kepada pemilik warung
Ia tenangkan gelisah hatinya dengan teh dingin
Manis seperti kasih Tuhan,
katanya kepada ibu warung
Ibu warung tertawa
Hujan rintik-rintik
Anak-anak kecil yang tadi bernyanyi di muka warung
berlarian masuk ke halaman gereja
Teman si penyair masih duduk termenung
Mengingat mimpi yang tak juga nyata
Mungkin enak hidup seperti si penyair
ucapnya dalam hati
Datang kepada Tuhan hanya di saat butuh
Gak pulang bareng si penyair?
tanya ibu warung
Enggak, Bu. Si penyair buru-buru
Tumben dia masuk gereja?
Dia lagi sakit, Bu
Oh... Dia datang ke tempat yang benar
Tempat orang sakit adalah rumah sakit, kata teman si penyair
Tapi rumah sakit terlalu sibuk,
sahut ibu warung
Sibuk apa?
Sibuk menyembuhkan orang-orang
Hujan rintik-rintik
Teman si penyair memandangi langit kelabu
Apa Tuhan tak pernah sibuk?
Dia selalu punya waktu, jawab ibu warung
Kita yang selalu ingin buru-buru
Teman si penyair terdiam
Mengingat mimpinya
yang tak kunjung nyata