Selasa, 21 Desember 2010

Televisi Ibu

Di rumah kontrakan yang ruang keluarga, kamar dan dapurnya menjadi satu,
seorang ibu sedang asyik menonton televisi.
Hiburan terbaik satu-satunya yang dimilikinya,
setelah seharian bergelut dengan busa sabun dan pakaian-pakaian kotor milik tetangganya.
Pekerjaan yang menjadi tumpuan hidupnya.

Saat televisi kesayangannya menayangkan iklan,
ia menghampiri puterinya yang sedang bermain sendiri dengan boneka kertas bergambar puteri raja.

"Nak, nanti kalau sudah besar mau jadi apa?" tanya ibunya
"Aku mau jadi tivi aja, bu," jawab putrinya menatap mata ibunya
Tersenyum geli ia mendengar jawaban putrinya, "Kok, jadi tivi sih, nak?"
"Iya, Bu. Biar aku bisa selalu dekat di mata ibu," jawab putrinya lagi dengan manja sambil meletakkan kepalanya ke pangkuan ibunya.

Terkejut mendengar jawaban putrinya, dibelainya rambut putrinya dengan lembut.
Menit demi menit berlalu tanpa ada suara kecuali suara televisi.

"Tapi ibu nggak pernah membelai tivi seperti ibu membelai kamu, lho..." goda ibunya. "Masih mau jadi tivi?"
Tidak ada jawaban.
Dipeluknya buah hatinya, lalu dipindahkan puteri tercintanya
ke matras tipis yang menjadi tempat tidur mereka.
Dimatikannya televisi, lalu menemani putrinya tidur.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar